Senin, 16 Juni 2014




Percetakan Al-Qur,an Madinah atau dalam bahasa arab  مجمع الملك فهد لطباعة المصحف الشريف
Mujamma' Al-Malik Fahad Lithibaati Al-Mushaf Asy-syarif, di bangun oleh raja Malik Fahad bin Abdul Aziz Al-Saud pada tahun 1983M/1403H dan resmi di buka pada tahun 1985M/1405H. Komplek percetakan Al-Qur'an dibangun di atas lahan seluas 25 Hektar. Percetakan tersebut menggunakan alat-alat percetakan moderen yang terkomputerisasi.



Setiap tahunnya percetakan Al-Qur'an yang terletak dipinggiran kota Madinah tersebut, mencetak 10 juta eksemplar mushaf Al-Qur'an, kemudian didistribusikan keseluruh dunia dan keseluruh masjid-masjid yang ada di Saudi Arabia khususnya Masjidil Haram dan masjid Nabawi. Mushaf Al-Qur'an diterjemaahkan kedalam berbagai macam bahasa diantaranya, bahasa Indonesia, bahasa Melayu, bahasa Thailand, bahasa Tagalog Piliphina, bahasa Urdu Pakistan, bahasa Tamil kerela India, bahasa Cina, bahasa Afrikan, bahasa Inggris, bahasa Spanyol, bahasa Rusia, bahasa Belanda. "(bagi anda yang ingin mengkoleksi mushaf Al-Qur'an kedalam berbagai bahasa, anda bisa langsung membeli di gerai yang di sediakan di sekitar percetakan").


Semenjak didirikan sampai dengan sekarang telah mencetak 264 juta mushaf Al-Qur'an dan terjemahannya dan berbagai kitab-kitab tentang Islam. Setiap tahunnya percetakan tersebut telah di kunjungi khususnya jamaah  haji dan jamaah umroh dari berbagai negara lebih dari setengah juta orang.


Mushaf Al-Qur'an yang di cetak di sini diawasi dua ratus ulama yang bertugas mengawasi setiap mushaf yang dicetak dengan sistem komputerisasi ataupun diperiksa secara manual. Al-Qur'an yang di cetak di percetakan Madinah tersebut menggunakan kertas berkualitas tinggi.

Jamaah haji atau jamaah umroh dari berbagai negara tidak lengkap rasanya jika tidak mendatangi percetakan Al-Quran yang berdekatan dengan Istana raja yang berada di atas gunung.

Para peziarah yang akan memasuki kawasan percetakan sebaiknya telah memiliki wudu dan jikalau belum berwudu', di dalam sudah disediakan tempat mengambil air wudu' - hal ini dikarenakan setiap peziarah akan diberikan mushaf Al-Qur'an secara gratis setelah melihat dan berkunjung ke dalam percetakan. Mushaf Al-qur'an dibagikan-dibagikan menurut umur, jikalau peziarah seorang yang tua maka akan di berikan mushaf yang berukuran besar dan jika peziarah seorang yang masih muda maka akan diberikan mushaf yang berukuran sedang. Untuk masuk kedalam percetakan biasanya peziarah berbaris dengan antrian yang panjang kemudian dipersilahkan sekitar seratus orang yang masuk dalam kawasan percetakan. Didalam ruangan percetakan, pemimpin rombongan terlebih dulu disuruh melaporkan jumlah jamaahnya, menginap di hotel mana dan berasal dari negara mana kemudian tanda tangan (baca tauqiek ). Para peziarah di bolehkan berfoto-foto di sekitar kawasan percetakan. Peziarah yang ada dalam ruangan percetakan di berikan waktu hanya sepuluh menit saja kemudian dipersilahkan berbaris untuk di bagi-bagikan mushaf Al-Qur'an.

Jamaah yang berziarah pada hari Jum'at dan hari sabtu sebaiknya jangan mendatangi percetakan Al-Qur'an, karena pada hari-hari tersebut merupakan hari libur dan percetakan tidak di buka untuk para peziarah. 

Khusus jamaah haji yang berkunjung ke percetakan Al-Qur'an pada musim haji pihak percetakan tidak akan membagi-bagikan mushaf Al-qur'an karena setiap jamaah haji akan dibagikan di bandar udara King abdul aziz  Jeddah dan bandar udara Madinah ketika memasuki pemeriksaan imigrasi.  

Bagi para peziarah wanita ada larangan masuk ke dalam kawasan percetakan (tentunya bagi peziarah wanita tidak dapat pembagian mushaf Al-Qur'an). Bagi peziarah wanita atau bagi peziarah laki-laki yang ingin menambah mushaf sebagai oleh-oleh atau hadiah, percetakan Al-Qur'an Madinah telah menyediakan gerai tempat penjualan Mushaf Al-qur'an berbagai ukuran dari ukuran terkecil sampai mushaf ukuran besar. Mushaf  dijual dengan harga pabrik.Untuk mushaf berukuran sedang di jual dengan harga 31 real, (jika membeli ditoko-toko kitab yang ada di sekitar masjid nabawi dan masjidil haram harganya 50 real). Jika membeli satu kartun yang berisi 25 eksemplar pembeli mendapatkan potongan harga. Peziarah bisa membeli dengan uang rupiah ataupun dengan mata uang dolar. Peziarah yang berbelanja akan di layani dengan ramah.

Di depan pintu pelataran masjid Nabawi banyak pedagang yang menawarkan Mushaf Al-Qur'an untuk dijadikan wakaf untuk dimasukkan kedalam masjid Nabawi,  ataupun jalan-jalan yang ada disekitar masjidil haram. Mushaf yang dijual di depan pelataran masjid nabawi ataupun masjidil Haram bukanlah mushaf asli cetakan Percetakan Al-Qur'an Madinah. Bagaimanakah caranya mengenali Mushaf yang asli percetakan Al-Qur'an Madinah?.

Tips Cara Membedakan Mushaf Asli Percetakan Al-Qur'an Kota Madinah

  1. Sampul mushaf Al-Qur'an cetakan Madinah warna hijaunya lebih cerah, dan sampul yang warna biru, birunya lebih tua
  2. Cetakan huruf-huruf yang bukan dari percetakan Al-Qur'an Madinah memakai cetakan huruf yang lebih kecil.
  3. Mushaf dari percetakan Al-Qur'an Madinah menggunakan kertas yang halus sedangkan yang bukan dari percetakan Madinah menggunakan kertas yang lebih kasar.
  4. Yang bukan dari percetakan Madinah Mushafnya lebih tipis.
  5. Mushaf yang bukan dari percetakan Madinah dijual di toko sekitar masjid nabawi dan Masjidil Haram harganya hanya 20 real saja sedangkan yang asli cetakan Madinah harganya 50 real.
  6. Di halaman sampul depan bertuliskan مجمع الملك فهد لطباعة المصحف الشريف

Jamaah yang membeli mushaf yang bukan asli cetakan percetakan Al-Qur'an kota Madinah kemudian ingin mewakafkannya di masjid Nabawi atau masjidil Haram, sebaiknya dibatalkan saja dan diwakafkan di Masjid di Indonesia, kecuali Al Quran yang anda wakafkan adalah Mushaf Qur'an asli cetakan Madinah - karena jika anda membeli al quran bukan percetakan Al Quran Madinah, setiap mushaf Al-qur'an akan disortir oleh petugas setiap hari dan yang bukan dari cetakan Madinah akan di simpan dalam gudang. Dan sekalipun mushaf yang asli dari percetakan Al-Qur'an Madinah jika tidak ada stempel yang bertuliskan wakaf Malik Fahad atau Malik Abdullah juga akan di sortir. Jika tidak disortir tentunya rak-rak Al-Qur'an yang ada dalam masjid Nabawi dan Masjidil Haram tidak akan muat karena setiap harinya ribuan orang jamaah yang mewakafkan mushaf  Al-Qur'an ke dalam masjid.

Lebih bermanfaat jika para jamaah haji ataupun jamaah umroh mewakafkan Al-qur'an yang telah dibeli untuk dibawa pulang ke tanah air dan diwakafkan ke masjid-masjid ataupun ke surau-surau yang ada di sekitar tempat tinggalnya

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar Anda: